MENULIS PUISI
KBMN PGRI ke-29
MENULIS PUISI
Pertemuan ke-17
Rabu, 2 Agustus 2023
Moderator : Sim Chung
Wei, SP
Narasumber : Dr. Hj. E. Hasanah, M. Pd
KBMN PGRI 29 pertemuan yang ke-17 seperti biasa diawali dengan berdoa bersama-sama sesuai dengan agama dan menurut kayakinannya masing-masing. Sebagai awal dari pertemuan ini, sebuah pantun “
Malam-malam
ke pasar baru
bertemu
abang polisi
Malam
ini dapat materi baru
bagaimana
menulis puisi
Malam ini kita belajar
bersama-sama bagaimana cara menulis puisi, bagaimana cara menyampaikan sesuatu
secara puitis sekalian belajar bagaimana menjadi seorang penyair atau pujangga
dengan bahasanya yang indah. Sementara Moderator pada pertemuan kali ini adalah
SIM Chung Wei, SP. Dan sebagai narasumbernya adalah seseorang yang luar biasa
yaitu Dr. Hj. E. Hasanah, M. Pd asal Sukabumi. Beliau alumni KBMN gelombang 18. Sederet Prestasi yang telah
diraih: diantaranya sebagai Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021
dan sebagai salah satu Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat
Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021, sebagai pengelola
kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015 dan prestasi
lainnya. Sebagai pengawas madrasah, penulis juga aktif dalam memberikan motivasi,
mengajak serta mendorong dengan sekuat tenaga guru-guru agar selalu
meningkatkan kualitas diri dan aktif berliterasi. Tahun 2021 – sekarang telah
menulis buku solo dan menulis pantun, puisi, cerita, dan non-fiksi di lebih
dari 70 buku antologi. Buku yang sudah terbit berjudul Buku Panduan Guru
Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6, terbit September 2021)
dan berjudul Selaksa Suara Sukma (Buku solo dengan ISBN 978 623 378 538 9
terbit 2023), lebih dari 70 buku antologi diantaranya; “Tantangan Pendidikan
Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia Pendidikan Indonesia di Era Digital;
Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi
dan Beraksi; Inspirasi dalamUntaian Puisi,” dan lainnya.
Pengertian Puisi Menurut KBBI :
- Ragam
sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan
larik dan bait;
- Gubahan
dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga
mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan
khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
- Sajak;
Pengertian Puisi Sajak ;
- --
bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan
matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku
kata dalam setiap larik;
- --
berpola puisi yang mencakupi jenis
sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah
ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun
bentuk lain;
- --
dramatik sas puisi yang
memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi
yang tegang;
- --
lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi
barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;
- --
mbeling sajak ringan yang tujuannya
membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;
Puisi menurut H.B. Jassin :
Suatu karya sastra yang diucapkan dengan
perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal
atau kejadian tertentu.
Struktur Fisik Puisi (Unsur wujud)
Bentuk :
Berbentuk baris - bait
Diksi : Pemilihan kata indah & memiliki
kekuatan makna
Majas : Bahasa kias untuk mengungkapkan
isi hati penyair
Rima : Persamaan
bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi
Jenis Puisi
u Puisi
Lama
Puisi yang masih terikat oleh
aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait,
persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.
u Puisi Baru
Puisi
yang tidak terikat oleh aturan yang
mana bentuknya lebih bebas dari pada
puisi lama dalam segi jumlah
baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Lama
• Tidak
diketahui nama pengarangnya
• Penyampaian
dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.
• Sangat
terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait.
Jenis Puisi Lama
• Mantra,
yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh:
mantra untuk mengobati orang dari mahluk halus.
Sihir
lontar pinang lontar
Terletak
diujung bumi
Setan
buta jembalang buta
Aku
sapa tidak berbunyi
• Pantun,
adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari
8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai
sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.
Contoh:
pantun nasihat.
Sungguh
elok emas permata
Lagi
elok intan baiduri
Sungguh
elok budi bahasa
Jika
dihias akhlak terpuji
Seloka, adalah
pantun yang berkait atau bertautan.
Contoh:
Sudah
bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan
siang
Hingga
setapak tiada renggang
Tulang
sendi habis terguncang
• Talibun,
yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8 atau 10 baris.
Contoh:
Anak
orang di padang tarap
Pergi
berjalan ke kebun bunga
Hendak
ke pekan hari tiap senja
Di
sana sirih kami kerekap
Meskipun
daunnya berupa
Namun
rasanya berlain juga
Ciri-ciri Puisi Baru
• Memiliki
bentuk yang rapi dan simetris (sama)
• Persajakan
akhir yang teratur
• Menggunakan
pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
• Sebagian
besar puisi empat seuntai (baris)
Jenis Puisi Baru
• Balada,
yaitu
puisi berisi kisah/cerita.
• Himne,
adalah
puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.
• Ode,
adalah
puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi
bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
• Epigram,
yaitu
puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup.
• Romansa,
adalah
puisi yang birisi luapan cinta kasih.
• Elegi,
adalah
puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
• Satire,
yaitu
puisi yang berisi sindiran/kritik.
Terima kasih Dari Ismayanti. Pernyataan yg
bertentangan yang mana Bun? Hi hi hi jadi bertanya balik ya. Pengertian menurut
KBBI atau menurut HB Jassin? Kesimpulan nya puisi itu karya sastra berupa
gagasan atau pemikiran penulisnya yg dikemas menggunakan pilihan kata indah
memikat pembaca dan pendengarnya.
Menarik itu relatif ya. Hanya jika kita
ingin membuat puisi nya menarik ya tentukan dari temanya yg menarik juga.
Gunakan diksi yg tepat, Rima dan
kalimatnya diisi dengan makna kiasan misalnya.
setuju bunda, mungkin sedikit tambahan
jika ingin penuh rasa, maka menulislah dengan melibatkan perasan, ya kan bunda?
Semoga bernanfaat.....!
Komentar
Posting Komentar