TEHNIK PROMOSI BUKU
TEHNIK PROMOSI BUKU
KBMN
PGRI ke-29
Pertemuan
ke-19
Jum’at,
7 Agustus 2023
Moderator
: Muliadi
Narasumber
: Akbar Zainudin, MM, MNE
Sahabat bloger…..Selamat malam sahabat penulis diseluruh nusantara. Bapak Muliadi moderator dari Tolitoli Sulawesi tengah akan membersamai kita semua malam ini pada KBMN ke-29 pertemuan ke-19. Mengawali pertemuan malam ini dengan sebuah pantun untuk kita semua :
Minum segelas air hangat
Biar manis tambahlah cokelat
Assalamualaikum wahai sahabat
InsyaAllah Bersama pak
Akbar bikin semangat
Sehebat apapun produk
yang kita hasilkan jika tidak di kenal oleh banyak orang hanya akan menjadi
pajangan dan pemanis etalase. Begitu pula dengan sebuah karya tulis. Segala
kisah, ide, pemikiran yang kita tuangkan dengan penuh perjuangan hanya akan
jadi sebatas karya yang hanya kita genggam sendiri. Semua itu butuh promosi.
Bagaimana teknik promosi buku yang mudah, pas dan murah ?
Tidakkah segala hal baik yang kita
tuangkan dalam karya kemudian dibaca dan menginspirasi orang lain akan menjadi celengan kebaikan
untuk kita? Hmmm begitu banyak tanya yang tercipta dan mengambang di alam pikiran. Mau tau jawabannya, segera temukan
di kelas KBMN malam ini, dengan materi Teknik Promosi Buku.
Dalam dunia penerbitan
yang semakin kompetitif, promosi buku tentu saja menjadi hal yang sangat
penting untuk meningkatkan visibilitas dan mencapai kesuksesan
sebagai penulis. Kira-kira nih, jika buku kita sudah jadi, maka promosi
yang efektif dapat mendorong penjualan buku kita dikenal oleh pembaca. Semakin
banyak orang yang tahu tentang buku kita, semakin besar peluang untuk menjual
lebih banyak salinannya. Nah, malam ini kita akan dibersamai oleh
sang pakar promosi buku yang juga sebagai narasumber pada pertemuan malam ini yaitu
bapak Akbar Zainudin, MM, MNE. Beliau bukan hanya sebagai penulis hebat, tetapi
juga seorang penjual yang hebat. Tidak salah jika kemudian sudah banyak buku
beliau yang menjadi best seller.
Selain dari itu, beliau
adalah penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo saya
yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku
ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada,
beliau menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.
Beliau juga
membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Karena
itu, yang beliau tulis hampir semuanya buku-buku tentang motivasi. Agar kalau
orang dengar nama Akbar Zainudin, tidak jauh-jauh dari motivasi. Ada motivasi
belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan
juga motivasi agama.
Buku beliau tentang
menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan
menulis dari A sampai Z. Beliau sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini,
karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.
Buku ini menjadi materi
pembelajaran DIKLAT MENULIS yang bliau adakan selama pandemi. Alhamdulillah,
sebagai trainer, beliau biasanya keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk
menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. Dan selama pandemi, beliau melakukannya
secara online.
Beliau memiliki 4 hobi ; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dari dulu beliau berpikir bagaimana bisa menjalankan 4 hal ini secara bersamaan. Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa beliau lakukan hingga sekarang. Salah satu impian beliau adalah bisa keliling ke 34 Provinsi se-Indonesia. Alhamdulillah, beliau sampai sekarang baru keliling ke 33 Provinsi. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Mohon doanya, tahun ini beliau bisa khatam keliling Indonesia. Siapa tahu dengan sharing sharing di sini, habis ini ada teman-teman yang dari Papua berkenan mengundang beliau, hehehehe…. Belum apa-apa udah jualan aja.
Buku terlaris kedua saya
adalah KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN. Ini adalah buku motivasi khusus
buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena memang beliau sebarkan bersama
pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. Bagi
rekan-rekan guru yang berasal dari lingkungan pesantren, boleh kita ngobrol
lebih jauh. Siapa tahu ada yang ingin mengadakan seminar motivasi di pesantrennya.
Kalau di pesantren,
materi pelatihan beliau umumnya ada dua; seminar motivasi dan pelatihan menulis
buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya
impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya
saya beliau buat teorinya tidak terlalu banyak, lalu beliau buat praktik
menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu kita jadikan
sebagai buku antologi.
Selain itu, buku
terbarunya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man
Jadda Wajada seri pertama. Buku untuk guru adalah GURU HEBAT MAN JADDA WAJADA.
Baiklah, mari kita bahas hari ini tentang
Strategi Promosi Buku.
APA
ITU PROMOSI BUKU ?
Promosi adalah cara kita
memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan
mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang
kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.
MENGAPA
PROMOSI BUKU ITU PENTING ?
Promosi buku itu penting
karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui
produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.
Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku
kita.
2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk
membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi
setelah kita promosikan menjadi butuh.
3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
4. Mengharapkan konsumen agar mau
merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
TUJUH
PROGRAM PROMOSI BUKU
Program promosi bisa
dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa
dilakukan :
PERTAMA, LAUNCHING BUKU.
Adalah program untuk
meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana
saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching
buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau
buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program
launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku
mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi
kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Sekarang ini program
launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan
program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun
Youtube.
Buat saja program
LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak
mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus
sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan
seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12
kali launching buku. Keren, kan?
KEDUA, BEDAH BUKU.
Bedah buku adalah acara
diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun
offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai
lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan
sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat
dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir,
kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan
berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara
kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Sekali lagi, yang lebih
mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang
untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan
sebagainya.
KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN
Lakukan seminar ataupun
workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis.
Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi
dan menulis.
Seminar atau workshop
ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah
mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan
sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau
tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan
sebagainya.
KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS
Komunitas yang kita
bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku
kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku
tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun
komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking.
Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita
lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka
dalam membeli buku.
Saya sendiri membangun
banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan
sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada
di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi
ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar
melalui Zoom.
KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER
Reseller adalah
orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang
terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual
buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang
terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil
menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu
resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan
reseller, akan memudahkan kita menjual buku. Saya juga sedang membangun
jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan
terus bertambah.
KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE
Buka toko di marketplace
(Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di
marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.
Yang penting keberadaan
kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada
orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL
(Medsos) untuk promosi buku.
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber
dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait
tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita
tulis.
Dan jangan setiap hari
isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak
memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat
menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja,
kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama
akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan
kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita
ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama.
Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam
mengambil keputusan.
Dengan bersama-sama
membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses
menjual buku.
Komentar
Posting Komentar