KOMITMEN MENULIS DI BLOG
KOMITMEN MENULIS DI BLOG
Pertemuan ke-8
Rabu, 12 Juli 2023
Moderator : Dail Ma’ruf, M.Pd,
Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si
Dail Ma’ruf, M.Pd, biasa disapa Dail. Lahir di Serang Banten, 13 Mei
1977. Telah menikah dengan Ari Murwanti, S.KM. Beliau terpilih sebagai
moderator pada KBMN pertemuan ke-8 ini. Selain itu Dail Ma’ruf salah satu
pegiat literasi yang juga seorang
penulis handal dan merupakan bagian dari tim solid Omjay.
Dan sebagai narasumber pada pertemuan kali ini adalah Drs.
Dedi Dwitagama, M.Pd. Salah satu guru paling asik, gaul, keren, kreatif,
dan cerdas. Beliau mengajar sebagai guru Bimbingan Konseling di sekolah di SMKN 50 Jakarta. Pak dedi bisa di bilang guru
idaman murid. selain mengajar nya santai juga ga galak.Beliau juga bapak bloger Indonesia.
Sahabat bloger……Menulis
itu adalah sesuatu yang sangat mudah akan tetapi komitmen untuk menulis itu hal yang tidak
mudah. Dan untuk mencapai suatu keberhasilan dibutuhkan sebuah komitmen.
Komitmen akan menjaga niat dan usaha kita hingga mencapai titik impian. Blog menurutnya
salah satu media untuk menulis juga
perlu suatu komitmen untuk menjaganya. Tentu ada trik, cara dan tehnik untuk
merawatnya. Karena itu, jangan biarkan blog kita penuh dengan sarang laba-laba.
Cara mengisi atau
mengelola semua blog yang kita miliki dengan cara mengisi saja blog kita dengan
tema apa yang kita sukai ?. Insyaallah dalam waktu satu tahun kita akan tahu
berapa banyak pembacanya ?, Jika sudah
banyak minat pembacanya maka kita harus terus dan terus menulis. Dan jika terus
menulis apa yang akan terjadi ?.
Suatu saat orang akan
butuh dengan tulisan kita. Kalau sudah butuh maka pengunjung akan datang
membaca disinilah perlunya komitmen. Sebuah pengalaman yang terjadi pada pak
Dedi sendiri bahwa mengenal dan suka menulis di blog pada mulai tahun 2005 melalui
adiknya yang masih kuliah di Jogyakarta, pada saat itu ada tren baru di amerika
yaitu menulis, lalu pak Dedi mulai browsing dan menulis d blog. Lelah pasti ya,
kalau sudah lelah ya berhenti sejenak tidak usah menulis kalau sudah tidak
lelah menulis lagi begitu seterusnya. Sukanya banyak sedangkan dukanya pasti
ada, hanya saja pak Dedi lebih memilih menikmati suka, dukanya biarkan berlalu
sesuai dengan waktu, kalau sudah duka ya happy happy saja bisa dengan menyanyi,
makan, dan peluk isteri nanti jadi suka, duka itu akan hilang kalau lagi suka
ya apalagi kita lagi dapat rejeki dan bagi bagi dengan isteri.
Blog itu seperti kita
punya digital yang bisa kita isi apa saja dan orang lain bica membaca,
komentar, dan sebagainya. Bahkan jika blog kita bagus maka bisa jadi kita akan
diundang untuk menjadi pembicara.
Untuk mendatangkan banyak
viewer salah satu caranya adalah dengan mengunjungi blog orang lain lalu
meninggalkan komentar. Dan etikanya kalau ada orang yang beromentar di blog
kita kita harus mengunjungi blog orang itu, dan ikut memberikan komentar atau
paling tidak memberikan tanda like (saling mengujungi). Yang kedua adalah menuliskan
judul dengan kata kata kunci yang sedang banyak dicari orang di google.Jadi
ketika orang rubring akan kena judul blog kita dan akan berkunjung blog kita.
Soal apakah mereka dapat yang mereka cari
di blog kita itu tergantung dari kualitas desain tulisan kita.
Untuk memunculkan komitmen
dalam menulis di blog, ya kita harus mencari gara-garanya apa sehingga ingin
sekali menulis. Lantas bagaimana caranya
agar komitmen menulis bisa kita lakukan secara instiqomah ?. Pertama, Luruskan
niat, niat dalam arti untuk apa menulis dan lain sebagainya. Kedua, menjaga
motivasi. Jika motivasi sudah tidak ada maka sebanyak apapun ide di kepala tak
akan mampu menggerakan jemari untuk mulai merangkai kata. Ketiga, berjanji
pada diri sendiri. Menulis itu kadang mengasyikkan terkadang juga membosankan.
Bahkan hal yang membosankan juga menjadi sebuah tulisan. Keempat, jadikan
menulis menjadi sebuah kebiasaan. Dan jika menulis sudah menjadi keiasaan,
maka ide pun mulai bermunculan kata demi kata seolah tak pernah putus untuk
menyambung kalimat demi kalimat dalam tulisan. Dan menulis jika sudah menjadi kebiasakan
akan berubah menjadi kebutuhan. Pada saat butuh maka tidak ada kata "aku
tidak mau menulis hari ini" tapi "aku harus menulis apa hari
ini" ?.
Komentar
Posting Komentar