MENULIS ITU INDAH
Kelas
belajar menulis Nusantara PGRI (Pertemuan 10 Gelombang ke 29)
Narasumber
: Prof, Dr. Ngainun Naim
Moderator :
Yandri Novitasari, S. Pd
Hari/tanggal
: Senin / 17 Juli 2023
Tema :
Menulis Itu Mudah
Yandri Novitasri, S.Pd adalah moderator pada
pertemuan ke 10 di kelas KBMN yang ke 29,
masih muda dan bahkan masih single alias belum kawin. beliau berasal
dari ranah Minangkabau, kabupaten posisi selatan Sumatera barat, sebuah tempat
yang luar biasa, biasa pemandangannya sepanjang perjalanan panorama pantai dan
pegunungan Bukit barisan yang membentang dari ujung utara hingga ujung selatan
pulau Sumatera.
Sedangkan sebagai narasumbernya adalah seorang
guru besar yang handal, luar biasa yakni
seorang Profesor. Bapak Profesor Dr. Ngainun Naim asal Parakan, Kabupaten
Trenggalek.
Pertemuan kali ini diawali dengan berdoa bersama
sesuai dengan keyakinanya masing-masing. Mungkin semuanya tidak percaya dalam
sebuah tulisan terbarunya Profesor Dr. Ngainun Naim, “ Dalam Perjalanan dan
Perjuangan mencari sarapan di tana Toraja”. Tulisan perjalanan Profesor
pengalaman hidup sehari-hari. Dan Profesor juga memiliki 3 Blog. Yang isinya
bukan tulisan ilmiah, tetapi tulisan sederhana, tulisan pengalaman menjadi
model tulisan yang mudah untuk dibuat.
Menulis itu mudah. Benarkah demikian ? jawabannya
bisa ya bisa tidak. Mudah bagi yang terbisa dan sulit bagi yang tidak terbiasa.
Lalu bagaimana caranya agar menulis itu menjadi
mudah ?.
1). Tulislah apa yang diketahui dan jangan
menulis apa yang tidak diketahui. Mulailah menulis dari pengalaman hidup
sehari-hari. Jika anda seorang guru tulis saja bagaimana pengalaman
kesehariannya yang sesungguhnya sebagai guru.
2). Yakinkan dalam diri anda bahwa menulis itu
memang mudah. Jangan berfikir kalau menulis itu sulit. Jika anda berpikir
menulis itu sulit, maka anda akan mudah patah arang. Menghadapi kesulitan akan
berhenti. Tetapi jika menganggapnya mudah, nanti akan mudah betul. Hambatan
akan bermetamorfosis menjadi tantangan.
3). Menulislah sedikit demi sedikit. Tidak harus
banyak, kuncinya konsisten. Selalu tanamkan dalam diri untuk menulis setiap
hari ada kesempatan. Jika menulis tidak
terbiasa di komputer atau d HP, tapi
terbiasa menulis tangan, jangan malu. Komputer atau HP hanya alat, ia tidak
menentukan produktif menulis atau tidak. Sekedar berbagi bahwa Profesor Dr.
Ngainun Naim sampai detik ini menulis tangan.
4). Tulis apa yang anda pikir jangan pikir apa
yang akan ditulis. Intinya pokoknya menulis saja, karena menulis itu dunia
aksi, bukan hanya teori. One day one pragraf bisa juga lebih.
5). Jangan menulis sambil dibaca atau diedit.
Jadi menulis itu harus fokus, mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran, terus
saja menulis. Antara menulis dan mengedit tidak boleh bersamaan. Menulisnya
malam, editnya besok. Menulis dan mengedit bersamaan itu, membuat tulisan akan
sulit selesai. Jadi menulis itu, ya menulis saja, inilah yang akan membuat
menulis menjadi mudah. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Aa Gym dalam
slogannya 3 M. 1). M. Mulailah dari diri
sendiri. 2). M. mulai dari hal kecil. 3). M. Mulai sekarang juga. Menulis itu
mudah ketika dipraktikkan, bukan hanya didiskusikan.
Di dalam menulis imbuh Profesor, tidak ada
pertimbangan khusus, mengalir saja seperti air. Disukai atau tidak, menulislah
sesuai kemampuan abaikan rasa takut. Meniru sang guru adalah motivasi bagi
profesor dalam menulis. Dan seiring dengan perjalanan waktu menulis itu akan
berubah. Dan jika kita rajin menulis insyaAllah akan merasakan berkahnya yang
pada akhirnya menulis akan menjadi hobinya. Tidak ada yang tidak mungkin di
dunia ini. Louis L’Amour dalam bukunya “ Mulailah menulis, jangan pedulikan
apapun, air tidak akan mengalir hingga kran dihidupkan”.
Berkomitmenlah saat menulis artinya menulis
jangan terlalu lama. Jika sudah sampai setengah jam berhentilah sejenak jangan
memaksakan diri, meskipun sedang asyik-asyiknya menulis, karena tubuh kita ada
batasnya. Mulailah dari diri sendiri untuk menulis bukan dipaksa orang lain.
Dan jangan terburu-buru. Tulisan yang sudah selesai baca berulangkali. Untuk menulis
kira-kira berapa lama ?. relatif, tergantung, kadang beberpa jam, kadang
beberapa hari. Bagi Profesor menulis menyenangkan, apa yang beliau capai
sekarang ini karena menulis. Bahkan beliau tidak pernah terpikirkan menjadi
seorang Profesor, beliau orang desa, kuliah S1 saja nyaris tidak tammat karena
biaya, beliau bersyukur karena memiliki hobi menulis.
Sabar dan tekun kuncinya akan membuat mudah,
tanpa sabar dan tekun hal yang sebenarnya mudah akan menjadi sulit. Jika
menunggu waktu luang tentu sangat sulit, karena itu manfaatkan waktu yang ada
sebaik mungkin. Mengalir saja, jangan terbebani, nikmati, jalani dan hayati
lama atau tidak itu soal tehnis. Teruslah menulis jika tulisan kita baik,
Penerbit akan mencari kita. Jika belum, teruslah berproses jangan putus asa.
Tulisan yang mengalir hasil dari proses panjang, tidak instan. Bukan cita-cita
teruslah menulis, suatu saat tulisan kita akan indah.

Komentar
Posting Komentar